BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan
kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain
diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin
sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan
sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan, ditujukan untuk menghasilkan
keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat (intact survival). Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih
di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus
meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal
baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi majemuk
sesuai dengan potensi genetiknya.
Pembinaan
tumbuh kembang anak memerlukan perangkat instrumen untuk stimulasi, deteksi dan
intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang termasuk format rujukan kasus dan
pencatatan-pelaporan kegiatan. Pelbagai metoda
stimulasi dan deteksi dini telah banyak dikembangkan oleh para ahli dan
lintas sektor terkait. Departemen Kesehatan bekerjasama dengan Ikatan Dokter
Anak Indonesia (IDAI) telah menyusun
pelbagai instrumen stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang untuk
anak umur 0 sampai dengan 6 tahun, yang diuraikan dalam Pedoman Pelaksanaan
Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar.
1.2 Tujuan Makalah
A.
Tujuan
Umum
Agar mahasiswa mengetahui dan mampu memahami tentang
proses adaptasi psikologi pada anak sesuai tahap perkembangannya.
B.
Tujuan
Khusus
1. Agar
mahasiswa mengetahui dan mampu memahami tentang proses adaptasi psikologi pada
bayi
2. Agar
mahasiswa mengetahui dan mampu memahami tentang proses adaptasi psikologi pada
anak
3. Agar
mahasiswa mengetahui dan mampu memahami tentang proses adaptasi psikologi pada
masa prasekolah
4. Agar
mahasiswa mengetahui dan mampu memahami tentang proses adaptasi psikologi pada
masa sekolah
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Proses Adaptasi psikologi Pada Bayi
Masa bayi
adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga
dalam masa ini pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar.
A. Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan.
Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu :
1. Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari.
Pada masa ini terjadi
adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta
mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode:
1)
Masa neonatal dini,
umur 0 - 7 hari.
2)
Masa neonatal lanjut,
umur 8 - 28 hari.
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan
berkembang menjadi anak sehat adalah:
1)
Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih,
di sarana kesehatan yang memadai.
2)
Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat
dilahirkan, jangan terlambat pergi ke sarana kesehatan bila dirasakan sudah
saatnya untuk melahirkan.
3)
Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat
menenangkan perasaan ibu.
4)
Sambutlah kelahiran
anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa syukur. Lingkungan yang
seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang dilahirkannya.
5)
Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks
menghisap diperhatikan oleh karena berhubungan dengan masalah pemberian ASI.
2.
Masa post (pasca)
neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses
pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem
saraf.Seorang bayi sangat bergantung
pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya. Beruntunglah
bayi yang mempunyai orang tua yang hidup rukun, bahagia dan memberikan yang
terbaik untuk anak.
Pada masa ini,
kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI eksklusif selama 6
bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya,
diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai.
2.2 Proses Adaptasi
psikologi Pada Anak
Anak
merupakan agen subyek aktif yang memfungsikan segenap kemampuan dalam proses
perkembangannya. Dalam perkembangan anak terdapat impuls-impuls bawaan yang
mendorong segenap mekanisme dari potensialitasnya untuk berfungsi aktif,
berkembang dan terus maju. Jika fungsi-fungsi psiko-fisik itu mengalami proses
pematangan, maka terjadilah proses pemekaran dan pembukaan dari “lipatan” pada
setiap potensi organisme.
Beberapa tugas perkembangan yang muncul dan harus dikuasai oleh anak pada
masa ini adalah:
a)
Belajar berjalan. Pada
usia sekitar satu tahun, tulang dan otot-otot bayi telah cukup kuat untuk
melakukan gerakan berjalan. Berjalan merupakan puncak dari perkembangan gerak
pada masa bayi.
b)
Belajar mengambil
makanan. Makanan merupakan kebutuhan biologis utama pada manusia. Dengan
diawali oleh kemampuan mengambil dan memakan sendiri makanan yang
dibutuhkannya, bayi telah memulai usaha memenuhi sendiri kebutuhan hidupnya.
c)
Belajar berbicara.
Bicara merupakan alat berpikir dan berkomunikasi dengan orang lain. Melalui
tugas ini anak mempelajari bunyi-bunyi yang mengandung arti dan berusaha
mengkomunikasikannya dengan orangorang di sekitarnya. Melalui penguasaan akan
tugas ini anak akan berkembang pula kecakapan sosial dan kognitifnya.
d)
Belajar mengontrol
cara-cara buang air. Pengontrolan cara buang air bukan hanya berfungsi menjaga
kebersihan, tetapi juga menjadi indicator utama kemampuan berdiri sendiri,
pengendalian diri dan sopan santun. Anak yang sudah menguasai cara-cara buang
air dengan baik, termasuk tempat dan pemeliharaan kebersihannya, pada tahap
selanjutnya akan mampu mengendalikan diri dan bersopan santun.
e)
Belajar mengetahui jenis
kelamin. Dalam masyarakat akan selalu ditemui individu dengan jenis kelamin
pria atau wanita, walaupun ada juga yang berkelainan. Anak harus mengenal
jenis-jenis kelamin ini baik ciri-ciri biologisnya maupun sosial kulturalnya
serta peranan-peranannya. Pengenalan tentang jenis kelamin sangat penting bagi
pembentukan peranan dirinya serta penentuan bentuk perlakuan dan interaksi baik
dengan jenis kelamin yang sama maupun berbeda dengan dirinya.
f)
Menguasai stabilitas
jasmaniah. Pada masa bayi, kondisi fisiknya sangat labil dan peka, mudah sekali
berubah dan kena pengaruh dari luar. Pada akhir masa kanak-kanak, ia harus
memiliki jasmani yang stabil, kuat, sehat, seimbang agar mampu melakukan
tuntutan-tuntutan perkembangan selanjutnya.
g)
Memiliki konsep sosial
dan fisik walaupun masih sederhana. Anak hidup dalam lingungan fisik dan sosial
tertentu. Agar dapat hidup secara wajar dan menyesuaikan diri dengan keadaan
dan tuntutan dari lingkungannya, anak dituntut memiliki konsep-konsep sosial
dan fisik yang sesuai dengan kemampuannya. Anak harus sudah mengetahui apa itu
binatang, manusia, rumah, baik, jahat dan lain-lain.
h)
Belajar hubungan sosial
yang baik dengan orang tua, serta orang-orang dekat lainnya, karena akan selalu
berhubungan dengan orang lain, baik dalam keluarganya maupun di lingkungannya,
maka ia dituntut untuk dapat membina hubungan baik dengan orang-orang tersebut.
Anak dituntut dapat menggunakan bahasa yang tepat dan baik, bersopan santun.
i)
Belajar membedakan mana
yang baik dan tidak baik serta pengembangan hati nurani. Pergaulan hidup selalu
berisi dan berlandaskan moral. Sesuai dengan kemampuannya anak dituntut telah
mengetahui mana perbuatan yang baik dan mana yang tidak baik. Lebih jauh ia
dituntut untuk melakukan perbuatan yang baik dan menghindarkan perbuatan yang
tidak baik.Diharapkan kebaikan-kebaikan ini menjadi bagian dari hati
nuraninya.Aktivitas yang sedang ditunjukkan anak dalam gambar di samping ini
menunjukkan anak sedang berupaya mengembangkam seluruh aspek perkembangannya.
2.3 Proses
Adaptasi psikologi Pada Masa Prasekolah (anak umur 60-72 bulan)
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil.
Terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya
ketrampilan dan proses berfikir.Memasuki
masa prasekolah, anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangannya.
Pada masa ini,
selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan di luar rumah mulai
diperkenalkan. Anak mulai senang bermain di luar rumah.
Anak mulai berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar
waktu anak bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke taman-taman
bermain, taman-taman kota, atau ke tempat-tempat yang menyediakan fasilitas
permainan untuk anak.
Sepatutnya lingkungan-lingkungan
tersebut menciptakan suasana bermain yang bersahabat untuk anak (child
friendly environment). Semakin banyak taman kota atau taman bermain
dibangun untuk anak, semakin baik untuk menunjang kebutuhan anak.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk
sekolah, untuk itu panca indra dan sistim reseptor penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan
baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar
pada masa ini adalah dengan cara
bermain.
Orang tua dan keluarga diharapkan dapat
memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat dilakukan intervensi
dini bila anak mengalami kelainan atau gangguan.
2.4 Proses Adaptasi psikologi Pada
Masa Sekolah
Usia 5-11 tahun disebut pula sebagai
masa latensi (latensi latens, latere = tersembunyi, belum muncul, masih
terikat). Pada periode ini macam-macam potensi dan kemampuan anak masih
bersifat “tersimpan”, belum mekar, belum terpakai.
Masa usia sekolah dasar berkisar pada 6–12 tahun yaitu
masa kematangan bersekolah,masa keserasian berekolah yang pada akhirnya mulai
mudah dididik.
Masa sekolah
di bagi menjadi 2, yaitu :
1.
Masa kelas rendah sekolah dasar,
ciri-ciri:
a)
Adanya korelasi antara keadaan
jasmani dengan prestasi sekolah.
b)
Ada kecenderungan memuji diri
sendiri.
c)
Suka membandingkan dengan anak lain.
d)
Pada umur 6-8 th biasanya
menginginkan nilai raport yang baik tanpa melihat kemampuannyan.
2.
Masa kelas tinggi sekolah dasar,
ciri-ciri :
a)
Adanya minat terhadap kehidupan praktis
sehari-hari yang konkret cenderung membandingkan pekerjaan yang praktis.
b)
Realistis, ingin tahu, inin belajar.
c)
Minat pada mata pelajaran khusus.
d)
Sampai kira-kira umur 11 th
membutuhkan orang yang bisa membantu menyelesaikan tugasnya.
e)
Memandang nilai raport sebaai ukuran
yang tepat mengenai prestasi sekolah.
f)
Gemar membentuk kelompok sebaya
untuk bermain bersama.
Tugas-tugas
perkembangan pada masa sekolah (6-12 tahun) :
a.
Belajar memperoleh keterampilan
fisik untuk melakukan permainan melalui pertumbuhan fisik & otak, anak
belajar & berlari semakin stabil, makin mantap & cepat. Pada masa
sekolah, anak sudah sampai pada taraf penguasaan otot, sehingga sudah dapat
berbaris, melakukan senam pagi dan permainan-permainan ringan seperti sepak
bola, loncat tali, berenang dll.
b.
Belajar membentuk sikap yang sehat
terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. Hakikat tugas ini :
(1) Mengembangkan
kebiasaan untuk memelihara badan, meliputi kebersihan, keselamatan diri &
kesehatan.
(2) Mengembangkan sikap positif terhadap diri
sendiri dan juga menerima dirinya (baik rupa wajahnya maupun postur tubuhnya)
secara positif.
c. Belajar
bergaul dengan teman-teman sebaya yakni belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan & situasi yang baru serta teman-teman sebayanya.
d. Belajar
keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung.
e. Belajar
mengembangkan konsep sehari-hari, ingatan mengenai pengamatan yang telah lalu
itu disebut konsep (tanggapan).
f.
Mengembangkan kata hati, hakikat
tugas ini adalah mengembangkan sikap dan perasaan yang berhubungan dengan
norma-norma agama.