Tuesday, 13 January 2015

GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI

GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI


A.     Gizi dan fertilitas
a.       Zat gizi pendukung fertilitas
Makanan yang bergizi dan seimbang sangat diperlukan untuk meningkatakan kesuburan. Selain itu, pasangan sebaiknya menghindari makanan olahan dan bahan makanan tiruan seperti : daging olahan, keju olahan, makanan beku dan kaleng.
Apabila ingin mengkonsumsi buah, lebih baik jangan menggunakan buah dalam kaleng atatu hanya membeli sirupnya saja. Hindari sayuran kaleng, kudapan yang asin, kacang dan minyak yang telah mengalami proses terhidrogenasi, hindari roti putih, jangan terlalu sering minum susu skim kaleng dan jangan mengkonsumsi makanan yang sudah tidak segar lagi. Untuk meningkatkan kesuburan hendaklah pilih makanan daging dan alternatifnya, buah dan sayur segar, roti dan sereal yang tidak banyak di olah dan susu serta olahannya.
b.      Peran zat gizi untuk fertilitas dan pencegahan kemandulan
Pubertas adalah suatu masa kematangan kapasitas reproduksi. Pada anak perempuan di tandai dengan menstruasi. Cepat lambatnya seseorang mengalami pubertas antara lain di pebngaruhi oleh keadaan gizi. Seorang anak yang gizinya baik akan lebih cepat mengalami masa pubertas, sebaliknya anak yang gizi nya kurang akan terlambat mengalami masa pubertas.kesuburan seorang janin dapat di pengaruhi oleh faktor keturunan, usia dan gizi pasangan. Kekurangan faktor nutrisi pada seseorang akan berdampak pada penurunan fungsi reproduksi. Seseorang yang terkena anoreksia nerfosa maka akan terlihat perubahan-perubahan hormonal tertentu yang di tandai dengan penurunan berat badan yang mencolok. Karena kadar gonadotropin dalam serum dan urin menurun serta penurunan pada sekresinya dan kejadian tersebut berhubungan dengan gangguan fungsi hipotalamus. Bila anoreksia tidak terlalu berat dapat di berikan GRH karena dapat mengembalikan siklus ke arah normal. Secara khusus jumlah wanita anovulasi akan meningkat bila berat badannya meningkat. Wanita kegemukan dengan siklus menstruasi normal, kadar testosteron nya lebih rendah dari pada wanita gemuk yang mengalami amenore. Gizi lebih maupun gizi buruk mengurangi tingkat fertilitas namun mekanisme terjadinya masih belum jelas.

B.     Hubungan status gizi dengan menarche
Menarche adalah haid yang terjadi pertama kali, merupakan ciri khas kedewasaan wanita yang sehatr dan tidak hamil. Gizi wanita remaja akan sangat mempengaruhi menerche baik dari faktor usia terjadinya menarche, adanya keluhan-keluhan selama menarche maupun lamanya hari menarche. Wanita remaja secara psikologis yang pertama kali mengalami haid akan mengeluh rasa nyeri, perutnya merasa pegal dan kurang nyaman. Tetapi ada juga remaja yang tidak merasakan hal itu, dan itu semua karena asupan gizi yang adequat. Gizi kurang atau terbatas akan mempengaruhi pertumbuhan fungsi organ tubuh, yang akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan mengakibatkan gangguan pada haid, tetapi akan berangsur baik apabila asupan makanan bernutrisi baik.
Pada remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik , dengan mengkonsumsi makanan seimbang karna saat di butuhkan pada saat haid .ini di butikan dengan fase luteal akan terjadi peningkatan nutrisi . tidak ada ketentuan secara tepat kapan menstruasi mulai terjadi pertama kali namun hal ini akan terjadi antara  usia 10 – 14 tahun , tetapi sedikit lebih awal atau lambat . pada remaja , energi dan protein lebih bnayak dari pada orang dewasa , demikian pula vitamin dan mineral . Vitamin B1 , B2 dan B6 sangat penting untuk metabolisme karbohidrat menjadi energi . demikian pula asam volat dan vitamin B 12 untuk membentukan sel darah merah , dan vitamin A untuk pertumbuhan yang di perlokan oleh jaringan .

C.     Hubungan gizi dengan menstruasi
Komposisi diet yang baik akan mempengaruhi menstruasi serta penampilan reproduksi . siklus menstruasi tidak hanya di pengaruhi oleh siklus diet vegetarian tetapi juga diet bervariasi dalam hal lemak , serat dan nutrien dan lainya . hasil penelitian menunjukan bajwa pada diet vegetarian setelah di beri daging maka fase folikuler akan menjadi memanjang , rata – rata 4,2 hari , FSH juga meningkat dan E2 menurun secara signfikan . pada wanita dengan diet vegatarian akan terjadi peningkatan frekuensi gangguan siklus menstruasi . namun untuk wanita yang bukan vegetarian dan pindah ke diet rendah lemak akan menyebabkan perpanjangan siklus menstruasi sebagai akibat dari memjanjangnya fase menstuasi dan folokuler .ini membutikan peranan nutriai dan gizi yang seimbang sangat berpengaruh pada pola menstruasi seseorang . sehingga pada remaja seharusnya lebuh memperhatikan pola gizinya tanpa harus berambisi mendapatkan tubuh yang ideal tanpa dengan membatasi makanan yang bergizi .

D.    Prinsip diet pada penderita pre menstrual syndrome .
Pre menstrua syndrom merupakan kombinasi dari berbagai macam gejala yang terjadi sebelum haid dan akan menghilang setelah haid . gejala yang biasanya di keluhkan adalah sakit kepala , letih , sakit pinggang , pembesaran dan sakit kepala , dan perasaan tidak enak pada perut . diet yang di lakukan untuk mengurangi hal ini adalah menambah suplemen nutrisi . anjuran diet yang disarankan pembatasan , garam , daging, lemak hewanin, alkohol, kopi dan rokok dan yang perlu di tambahkan adalah ikan , unggas , roti, kacang –kacangan , karbothidarat komplek , sayuran daun hijau dan sereal . dengan mengonsumsi rendah lemak dan karbohidrat akan mengurangi pembekakan payudara . sedangkan konsumsi tinggi karbohdrat dan rendah protein dapat memperbaiki gangguan perasaan yang tidak nyaman . hal ini berhubungan dengan pembetukuan serotonin dan otak .



E.     Prinsip gizi pada usia menepouse
Fase akhir dalam kehidupan wanita setelah masa reproduksi akhir yang di sebut dengan klimekterium yang berlangsung secara bertahap . menapouse adalah masa berhentinya haid yang biasanya terjadi antara umur 45-50 tahun atau masa dimana haid berhenti sama sekali. Pemenuhan gizi yang memadai akan sangat membantu dalam menghambat berbagai dampak negatif menopause terhadap kinerja otak,mencegah kulit kering serta berbagai penyakit lain nya .gizi seimbang adalah pemenuhan kebutuhan gizi perhari dengan asupan zat-zat makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Kebutuhan gizi orang dewasa dengan berat normal sekitar 2000-2200 kkal perhari.

F.      Kebutuhan gizi ibu hamil
Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari pada kebutuhan untuk mereka tidak hamil, kegunaan makanan tersebut adalah :
·        Untuk pertubuhan janin yang ada dalam kandungan
·        Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri.
·        Supaya luka persalinan lekas sembuh pada masa nifas.
·        Guna mengadakan cadangan untuk proses laktasi
Jumlah makanan yang dikonsumsi bukanlah jaminan ibu hamil telah mempunyai asupan gizi seimbang. Konsumsi makanan yang tepat sangatlah penting untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Kualitas makanan jauh lebih penting dibandingkan kuantitas.janin hidup dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu.kuncinya adalah perencanaan menu dan pola makanan yang teratur.

G.    Prinsip gizi ibu hamil
Kehamilan adalah suatu keadaan yang istimewa bagi seorang wanita sebagai calon ibu,karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi kehidupannya.pola makan dan gaya hidup sehat dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim ibu.pada waktu kehamilan akan terjadi banyak perubahan baik perubahan fisik sosial maupun mental. Oleh karena itu, para calon ibu harus memiliki gizi yang cukup sebelum hamil dan lebih lagi ketika hamil,ibu yang hamil harus memiliki gizi yang cukup karena gizi yang didapatkan akan digunkan untuk dirinya sendiri dan juga janinnya. Seorang ibu yang tidak memiliki ataupun kekurangan gizi selama masa kehamilan.maka bayi yang dikandungnya akan menderita kekurarangan gizi.maka bayi akan lahir dengan berat badabn rendah (2500 gr), sedangkan untuk ibu yang kekurangan gizi, maka selama ia menyusui ASI yang dihasilkannya akan sedikit.

H.    Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil dan janin
Tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan
1.      Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan.
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain.padahal sebenarnya dirinya lah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai penambhan gizi.
2.      Status ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya.seseorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian hamil maka kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.
3.      Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Pengetahuan yang dimiliki seorang ibu akan mempengaruhi dalam pengambilkan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya.
4.      Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsau makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat.
5.      Aktifitas
Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan gerak yang aktif otomatis memerlukan energi yang lebih besar dari pada mereka yang hanya duduk diam saja.
6.      Suhu lingkungan
Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada suhu 36,5-37 derajat celcius untuk metabilisme yang optimum. Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau tidak mau tubuh hatrus menyesuaikan diri demio kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian panasnya diganti dengan hasil metabolisme maka akan semakin besar pula panas yang dilepaskan.
7.      Berat badan
Berat seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat berjalan dengan lancar.
8.      Umur
Semakin muda dan semakin tua umur, seorang ibu yang sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan.umur muda perlu tambahan gizi yang banyak kerena selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandungnya.sedangkan umur yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kesehatan yang sedang berlangsung.

I.       Prinsip diit pada hiperemesis
Terjadi pada ibu dengan mual dan muntah hal ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor penyebab seperti :
a.       Menurunnya sekresi asam lambung
b.      Menurunnya aktifitas enzim pencernaaan
c.       Menurunnya mortilitas gastroitestinal
d.      Terjadinya iritasi lambung
e.       Asidosi
f.        Infeksi bakteri atau virus
g.       Meningkatkan tekanan intrakranial
h.       Terjadinya gangguan hati, pankreas dan kandung empedu
i.         Obstruksi polorik/usus
j.        Obat

a.       Syarat diit pada hiperemesis :
·        Tinggi karbohidrat
·        Rendah lemak
·        Cukup cairan
·        Makanan diberikan dalam bentuk kering
·        Pemberian cairan disesuaikan
·        Mudah dicerna, tidak merangsang
·        Diberikan porsi kecil tapi sering

b.      Pelaksananan diit hiperemesis
·        Hiperemesis  I
o    Sering juga disebut dengan hiperemesis berat, ibu hamil dapat diberikan makan roti kering, dan buah-buahan dimana semua zat tinggi dalam jumlah yang cukup, kecuali vitamin c.
·        Hiperemesis II
o    Diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang pada ibu hamil. Makanan yang diberikan dan dikonsumsi oleh ibu harus rendah semua zat gizi kecuali vitamin a dan c.
·        Hiperemesis  III
o    Hiperemesis dalam tahap ini disebut juga dengan hiperemesis ringan dimna ibu hamil harus cukup zat gizi kecuali kalsium.

J.      Prinsip diit ibu hamil dengan preeklamsi dan eklamsi
a.       Tujuan diit
·        Menganti protein yang hilang
·        Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air
·        Menjaga penambahan berat badan
·        Memberi gizi secukupnya sesuai kebutuhan pasien

b.      Syarat diit
·        Cukup kalori dan semua zat gizi
·        Keadaan berat : makanan yang diberikan secara berangsur-angsr
·        Rendah garam menurut beritanya retensi gram air
·        Penambahan berat badan dibuat 3kg/bulan/dibuat 1kg/minggu
·        Cairan diberikan 2500ml/hari
·        Keadaan oliguria cairan dibatasi/ disesuaikan dengan cairan yang keluar
·        Tinggi protein 1-2gr/kg BB

c.       Diit preeklamsi
1.      Diit preeklamsi I
Disebut juga dengan preeklamsi berat perlu diperhatikan dalam konsumsi susu, buah-buahan kurangi kalori dan semua zat gizi kecuali kalsium, vitamin a dan vitamin c
2.      Diit preeklamsi II
Preeklamsi ini juga tidak terlallu berat makanan harus dalam bentuk lunak, dan diit garam yodium.
3.      Diit preeklamsi III
Disebut juga dengan preeklamsi ringan dimana makanan harus cukup gizi, protein, rendah garam, maknan bentuk lunak dan biasa



K.    Diit ibu hamil dengan konstipasi
Konstipasi terjadi karena jarangnya defekasi karena feses keras atau kering atau secara sekunder.
a.       Syarat diit
·        Cukup kalori dan protein
·        Tinggi vitamin, terrutama vitammin b komplek
·        Mineral untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna
·        Banyak cairan 2,5 liter/hari
Nilai gizi sehari diit : 2296kal, 839 protein, 60gr lemak, dan 363 g kh
b.      Bahan makanan yang dianjurkan
·        Beras tumbuk, beras ketan hitam, havermut
·        Bulgur, sorgum, jagung, ubi, singkong, wijen.
·        Katul, kacang-kacangan, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo.
      
L.     Diit ibu hamil dengan diabetes melitus
Diabetes melitus dalam kehamilan atau sering disebut diabetes melitus gestasional, merupakan penyakit diabetes yang terjadi pada ibu yang sedang hamil.
Gejala utama dari kelainan ini pada prinsipnya sama dengan gejala utama pada penyakit diabetes yang lain yaitu sering buang air kecil, selalu merasa haus dan sering merasa lapar. Yang membedakan adlaah keadaan pasien saat ini sedang hamil.
Syarat diit ini adlaah menentukan jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan, aktiiftas, suhu tubuh, kelainan metabolik, yang dianjurkan adlah 35kal/kg BB. Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesangupan tubuh untuk mengunakannya. Gula murni tidak diperbolehkan maknan cukup protein, vitamin dan mineral. Pemberian makanan disesuaikan dengan pemberian obat yang dipakai. Jika berupa tablet atau suntikan RI 3x/hari, makanan diberikan 3x/hari. Bila digunakan PZI, makan diberikan 4x/hari dlaam jumlah yang kurang lebih sama.

Ibu hamil dengan diabetes sebaiknya menghindarimakanan manis yang mengandung gula pasir, seperti : coklat, es krim, permen, cake, selai dan manisan. Batsi juga maknaan sumber karbohidrat seperti: nasi, kentang, roti dan mie untuk asupan karbohirat, pilih nasi beras merah yang mengandung seratnya tinggi sehingga dapat membantu penyerapan glukosan didalam usus dan kemudian dikeluarkan bersama feses.
Ibu hamil menyandang diabetes dianjurkan untuk mengkonsumsi sayur dan buah-buahan.

M.  Prinsip diit ibu hamil dengan obesitas
Penambahan berat badan selama kehamilan terjadi karena pertumbuhan janin, plasenta dan volume darah serta jaringan maternal.
Penambahan berat badan merupakan tanda kehamilan yang sangat jelas, ini dianggap  normal apabila selama kehamilan berat badan bertambah antara 9-13,5 kg, tetapi lain halnya apa bila kenaikan berat badan ibu hamil terlalu cepat dan terlalu banyak, salah satu kemungkinan disebabkan karena asupan makanan yang berlebihan
Kurangi  asupan lemak dengan mengkonsumsi : ikan, unggas, daging tidak mengandung lemak, keju, coklat rendah lemak, metega, kacang susu skin, brokoli, wortel, labu. Koloni dikurangi sebanyak 500-1000. 



DAFTAR PUSTAKA



Proverawati Atikah, Asfuah Siti. Gizi dalam kebidnaan. Huda Medika.2009, Jakarta.

Elliya Sigarang Eva, gizi dalam kesehatan reproduksi, CV.Trans Info Media, Jakarta 

MAKALAH PENATALAKSANANAN KEBIDAN 2 – 6 HARI DAN 2-6 MINGGU PASCA SALIN

BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam,2-6 hari   sampai 6 minggu pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa krisis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Masa neonatus merupakan masa krisis dari kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematiaan bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir.
Bidan dapat memberikan asuhan kebidanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah, yang dapat dilakukan pada hari ketiga atau hari keenam, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu ibu dalam proses pemulihan ibu dan memperhatikan kondisi bayi terutama penanganan tali pusat atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan mengenai masalah kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB. Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas dapat mencegah beberapa kematian ibu.

1.2    Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah penatalaksanaan Ibu pasca salin 2-6 hari dan 2-6 minggu.

1.3    Tujuan
Untuk mengetahui perawatan ibu nifas pada 6 jam pertama post partum, 2-6 hari , 2-6 minggu

BAB II
LANDASAN TEORI



2.1  Definisi Masa Nifas
1.      Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali  keadaan sebelum hamil. masa nifas berlangsung selama kira-kira 2-6 minggu.(Sarwono, 2002:122).
2.      Masa nifas adalah masa pulihnya kembali ke dalam keadaan sebelum hamil dan masa nifas berlangsung selama kira-kira 2-6 minggu.  (Maternal dan Neonatal, 2002)
3.      Masa nifas adalah masa pulihnya kembali mulai dari persalinan, sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya 6-8 minggu.
4.      Masa nifas adalah masa dimulainya dari lahirnya plasenta sampai mencakup 6 minggu berikutnya.
5.      Dari ke-4 definisi tentang masa nifas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa masa nifas adalah masa yang dimulai setelah partus selesai serta lahirnya plasenta dan berakhir sampai alat-alat kandungan kembali kekeadaan seperti sebelum hamil yang berlangsung selama kira-kira 2- 6 minggu.

2.2  Masa Nifas Dibagi Dalam 3 Periode
A.     Puerperium Dini
Yaitu dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
B.     Perium Inter Medial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
C.     Remote Puerperium
Adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasasi.
Penatalaksanaan Kebidanan 2-6 Hari dan 2-6 Minggu Setelah Kelahiran
Kunjungan postpartum yang dilakukan 2-6 hari setelah melahirkan dan 2-6 minggu setelah melahirkan adalah hampir sama 2-6 jam.
Tujuan dari kunjungan-kunjungan ini adalah untuk :
·        Memastikan bahwa ibu sedang dalam proses penyembuhan yang sama.
·        Memastikan bahwa bayi sudah bisa menyusu tanpa kesulitan dan sudah bertambah berat badannya.
·        Memastikan bahwa ikatan batin antara ibu dan bayi sudah terbentuk.
·        Memprakarsai penggunaan kontrasepsi.
·        Menganjurkan ibu membawa bayinya ke unit kesehatan setempat (posyandu) untuk di timbang dan imunisasi.

Riwayat :
·        Bagaimana perasaannya, termasuk mood (suasana hati) dan perasaannya tentang menjadi orang tua.
·        Keluhan atau masalah yang sekarang dirasakan.
·        Kesulitan dalam buang air kecil dan buang air besar.
·        Perasaan tentang peralinan dan kelahiran bayinya.
·        Penjelasan tentang kelahiran : adakah komplikasi, leserasi, episiotomi?
·        Suplemen zat besi : adakah ia makan tablet?
·        Pemberian ASI : berhasilkah, adakah kesulitan?

Rencana Asuhan
Rencana asuhan untuk kunjungan dalam masa 2-6 hari dan 2-6 minggu pasca salin adalah hampir sama dengan rencana asuhan untuk penilaian pasca 2-6 jam normal. Akan tetapi, ada kunjungan-kunjungan kemudian, ibu mungkin akan lebih bisa memahami serta melaksanakan petunjuk dan pembelajaran. Oleh karena itu, informasi-informasi ini hendaknya diulang-ulang, dan bidan harus menolong ibu untuk bertanya (tentang hal-hal yang belum jelas). Pada kunjungan 2-6 minggu, ibu hendaknya dikonseling secara cermat tentang kontrasepsi pasca salin serta memberikan metoda yang menjadi pilihannya.
Didalam masa postpartum, baik itu kelahiran anak pertama ataupun sudah pernah melahirkan anak sebelumnya, biasanya akan sangat memerlukan informasi dan petunjuk, seakan kembali mendapatkan pengalaman baru dan memerlukan keterampilan dan formasi baru.
Sering sekali ibu akan merasa lelah dan kadang-kadang kewalahan dengan tanggung jawab terhadap bayinya yang baru lahir serta perawatan bagi dirinya sendiri. Ibu mungkin akan merasa tidak berdaya dan karenanya memerlukan nasihat yang aktif.
Pengasuh/bidan berada pada posisi yang unik untuk memberikan informasi dan bimbingan yang diperlukan pada saat yang khusus ini serta dengan cara yang sedemikian rupa sehingga bukan hanya ibu tetapi juga keluarga dan masyarakat akan menerima manfaatnya dalam jangka waktu panjang. Memberikan dorongan bagi ibu, menerima dan menghormati bisa menjadi hal yang sama pentingnya seperti bimbingan itu sendiri.
Penting untuk diingat agar selalu memilih topik-topik yang sesuai berdasarkan khusus serta situasi dari individu yang bersangkutan. Perhatikan dengan cermatriwayat persalinannya, baik itu melalui catatan tertulis maupun berdasarkan ceritanya sendiri. Pastikan bahwa proses penatalaksanaan kebidanan digunakan dalam menentukan isi dari bimbingan sebelum kepulangannya.

Asuhan kebidanan Masa 6 jam Postpartum
·        Pemberian Asi – Doronglah pemberian ASI secara eksklusif, cara menyatukan mulut bayi dengan putting susu, merubah-rubah posisi, mengetahui cara memeras susu dengan tangan seperlunya, atau dengan menggunakan metode-metode untuk mencegah nyeri putting, dan perawatan putting.
·        Perdarahan – ialah mengenai warna dan banyaknya atau jumlah yang semestinya, adakah tanda-tanda perdarahan berlebihan, yaitu nadi cepat, suhu naik, uterus tidak keras, menaik; tahukah ia cara menggosok uterusnya agar memastikan bahwa uterus tersebut mengeras, periksa kain bantalannya untuk memastikan tidak ada darah berlebihan.
·        Inovasi (pengecilan kembaliu) uterus – perlunya kontraksi uterus yang mungkin akan terasa sakit (khususnya pada ibu multigravida).

Pembahasan tentang kelahiran, mengenal; perasaan ibu, dan adakah pertanyaan tentang proses tersebut.
Dorongan untuk memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayi (keluarga), pentingnya sentuhan fisik, berbincang-bincang dan rangsangan.
Tanda-tanda bahaya baik ibu maupun bayi; rencana kesiapan menghadapi keadaan darurat.

Asuhan pada Masa 6 Hari Persalinan
Diet
Kebutuhan akan makan yang seimbang, banyak mengandung protein, makanan berserat dan air sebanyak 8-10 gelas sehari untuk mencegah konstipasi; kebutuhan akan jumlah kalori yang lebih besar perhari untuk mendukung laktasi, kebutuhan akan mkanan yang mengandung zat besi, suplemen dan folate serta Vitamin A jika diindikasikan.

Kebersihan/perawatan diri sendiri
“Mandi berendam” dan mandi siram hingga pendarahan melambat, menjaga agar tetap bersih, terutama putting susu dan prineum; air hangat biasanya sudah memadai, sabun bisa menimbulkan rasa gtal atau mengering, cuci tangan dengan sabun dan air, mengganti kain bantalan, menjaga agar kain pakaian dan tempat tidur tetap bersih.

Senam
Senam kegel serta senam perut yang ringan tergantung pada kondisi ibu dan tingkat diastasi.



Keluhan akan istirahat
Cukup tidur ketika bayi sedang tidur, meminta bantuan kepada anggota keluarga untuk mengurusi masak-memasak, cuci dan strika.
Perasaan normal setelah kelahiran (uring-uringan, keletihan, ketidak mampuan)

Keluarga Berencana
Pembicaraan awal tentang kembali kemasa subur dan melanjutkan hubungan seksual setelah kelahiran. Kebutuhan akan mengendalikan kehamilan kemampuan untuk mengandung bahkan sebelum masa-masa awal setelah kelahiran, penyediaan materi untuk dibaca ulang atau alat bantu untuk belajar mengenai pilihan KB yang akan dilakukan selama bulan berikutnya; pentingnya penjarangan kehamilan untuk kesehatan ibu.
Perjanjian untuk pertemuan berikutnya.

Asuhan pada Masa 6 Minggu Postpartum
Gizi
Zat besi/folate, kecukupan diet seperti yang dianjurkan, petunjuk untuk

Makanan-makanan bergizi
Menentukan dan meyediakan metoda dan alat KB.

Senam
Rencana senam yang lebih kuat dan menyeluruh setelah otot abdomen kembali normal.

Keterampilan membesarkan dan membina anak
Pengembangan anak dan kebutuhan akan rangsangan, pencegahan perlakuan sewenang-wenang terhadap anak, serta topik-topik lain yang relevan terhadap kebiasaan dan kepercayaan setempat.
Rencana untuk check-up bayi serta imunisasi.


Peran dan tanggung jawab bidan dalam masa nifas
Asuhan masa nifas di perlukan dalam priode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya .di perkirakan bahwa 60% kematian ibu termasuk kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematoian masa nifas terjadi dalam 24 jam. Oleh karena itu ,peran dan tanggung jawab bidan untuk memberikan asuhan kebidanan ibu nifas dan pemantauan mencegah beberapa kematian ini. peran bidan antara lain.
1.      memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesui dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
2.      Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi, serta keluarga.
3.      Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasan nyaman ..
4.      Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak, serta mampu melakukan kegiatan administrasi.
5.      Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan
6.      Memberikan konseling untuk ibu dan kelurganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktikan kebersihan yang aman.
7.      Melakukan menajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosis dan rencana tindakan juga melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, serta mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.
8.      Memberikan asuhan secara profesional.  
yle=', �"l s `�� �ڨ >d)      Kedekatan emosi suami – istri bertambah

e)      Menumbuhkan naluri kebapakan
f)        Suami akan lebih menghargai istri
g)      Membantu keberhasilan IMD
h)      Pemenuhan nutisi
i)        Membantu mengurangi rasa nyeri saat persalinan
j)        Ibu yang memperoleh dukungan emosional selama persalinan akan mengalami waktu persalinan yang lebih singkat, intervensi yang lebih sedikit, sehingga hasil persalinan akan lebih baik.

5.      Faktor Penghambat Peran Pendamping
Situasi atau kondisi dimana suami tidak bisa mendampingi selama proses persalinan seperti:
a)      Takut dengan ancaman kematian istri dan bayinya
b)      Cemas dengan proses persalinan yang penuh tekanan
c)      Kurang keyakinan dan percaya diri menjadi pendamping persalinan

d)      Kurangnya dukungan sosial


DAFTAR PUSTAKA



Vivian nanny lia dewi. 2011. Asuhan masa nifas. Jakarta: salemba medika.(hlm:1-6)
Ezzy gapmelezy,S.Si.T. 2013.  kebidanan nifas. Metro: akademi kebidanan wira buana.(hlm:213-216)

Sarwono prawirohardjo 2009. P.T. BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO JAKARTA,(hlm:256)